• Home
  • Sitemap
  • Pasang Iklan

Wisata Jogjakarta Pantai Siung, Surganya Panjat Tebing

    


Salah satu wisata pantai di Gunung Kidul yang memiliki potensi alam luar biasa adalah Wisata Jogjakarta Pantai Siung. Walaupun tidak se terkenalnya dibandingkan Pantai Baron bagi para wisatawan, namun bagi Anda yang tergila-gila dengan petualangan panjat tebing wajib untuk mengunjungi pantai ini. Karena Anda tidak akan menemukannya di pantai – pantai lainnya.

pantai Siung berada di Kecamatan Tepus yang berjarak 100 kilometer dari kota Jogjakarta. Tidak hanya pesona dari pantainya saja yang ditawarkan namun pemanjatan tebing yang menantang bagi para wisatawan. Tidak hanya pemanjat tebing dari dalam negeri saja yang ingin menaklukan tebing – tebing di Pantai Siung ini, namun para pemanjat tebing dari luar negeri yang rela datang ke Indonesia untuk menjajal tantangan yang ditawarkan oleh Pantai Siung.
  


Bagi Anda yang tidak gemar dengan olahraga ekstrim panjat tebing banyak hal lain yang bisa dilakukan. Di pantai yang cenderung sepi dan tenang sehingga lumayan nyaman untuk berlibur. Karena pantai ini yang lumayan luas, Anda bisa mengajak keluarga, teman, atau pasangan anda untuk melakukan aktivitas seperti bermain pasir dan ombak, memancing dan bermain voli pantai.
 

Batu karang yang berukuran raksasa di bagian timur dan barat adalah pesona yang paling menonjol dan memiliki peran yang begitu penting bagi pantai ini. Karena karang tersebut adalah alasan dasar dalam pemberian nama pantai ini, selain itu juga berfungsi untuk mempercantik dan membatasi wilayah dengan pantai lainnya.

Menurut seorang sesepuh atau tetua di tempat ini yang bernama Wastoyo mengatakan bahwa pemberian nama di pantai ini diambil dari bentuk batu yang menyerupai gigi kera atau Siung Wanara. Letak batu karang tersebut agak menjorok ke laut. Sampai sekarang keindahan dari batu karang tersebut masih bisa dinikmati yang berpadu dengan gempuran ombak yang setiap saat menerpa sehingga tersaji pemandangan yang begitu dramatis.

  


Karang tersebut menjadi saksi dari kejayaan kawasan Siung pada masa lampau dan sampai saat ni masih tahan dengan gempuran ombak yang menerpanya setiap saat. Sesepuh tersebut juga mengatakan bahwa kawasan Siung merupakan pusat perdagangan di daerah Gunungkidul pada masa para wali. Buktinya adalah terdapat sebuah pasar yang berada tak jauh dari pantai ini, tepatnya di wilayah Winangun yang menjadi kediaman dari Nyai Kami dan Nyai Podi, istri dari abdi dalem Keraton Jogjakarta dan Surakarta.

pada jaman dahulu, mata pencaharian utama sebagian besar warga adalah petani garam meskipun banyak jenis ikan yang terdapat di pantai ini. Hal ini dikarenakan para warga belum berani untuk melaut dan juga karena keterbatasan peralatan juga. Sehingga barang dagangan utama di pasar Winangun adalah garam yang dihasilkan oleh masyarakat Siung.

Kondisi pasar semakin sepi dikarenakan kepindahan pasar Winangun ke Jogjakarta yang sekarang lebih dikenal dengan nama Jowinangun. Yang berarti luar wilayah Winangun atau bahasa Jawanya Jobo Winangun.

Setelah kepindahan dari pasar tersebut pantai Siung pun juga berangsur sepi. Namun di sekitar tahun 1989, Group pecinta alam yang berasal dari Jepang mendatangi pantai ini untuk memanfaatkan tebing – tebing tersebut sebagai arena panjat tebing. Hal ini dikarenakan keindahan batu karang yang menarik perhatian dan mulai berperan penting.

Peranan penting itu dilanjutkan dengan peresmian kawasan minat khusus panjat tebing di tahun 2005 oleh Pemda DIY sekaligus untuk mempercepat perkembangan obyek wisata di pantai ini. Semakin banyak wisatawan yang tertarik untuk berkunjung apalagi setelah pantai Siung ini digunakan sebagai tempat Asean Climbing Gathering 2005 yang diikuti oleh 250 peserta panjat tebing dari 6 negara. Yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Perancis dan Jerman. Selanjutnya Pantai Siung ini selalu dibanahi oleh pemerintah kota agar semakin dikenal oleh para wisatawan.

Pembenahan yang dlakukan oleh pemerintah kota ternyata membuahkan hasil. Pada saat weekend atau musim liburan, pantai Siung ini banyak dikunjungi oleh para wisatawan. Jangan ditanya lagi berapa rata-rata kunjungannya, yang pasti semakin tahun jumlah pengunjung semakin meningkat. Berbagai komunitas seperti MAPALA (Mahasiswa Pecinta Alam) dan berbagai aktivis kampus lainnya bahkan FPTI ( Forum Pemanjat Tebing Indonesia) sering memanfaatkan tempat ini sebagai tempat diklat maupun latihan stiap hari sabtu dan minggunya.

Ada sekitar 250 jalur pemanjatan di kawasan panjat tebing ini dengan tingkat kesulitan serta karakteristik yang berbeda-beda. Sampai – sampai Pantai Siung ini dijuluki dengan The Best Rock Climbing site di Jogjakarta.
  

Deretan tebing karst yang megah berdiri bisa Anda naiki yang berada di sebelah barat pantai ini. Para pemanjat tebing sering menggunakan tebing ini untuk melakukan olahraga dan menantang keberanian panjat tebing di alam. Diantara tebing tersebut juga terdapat tanah lapang yang bisa dimanfaatkan sebagai tempat berkemah dan menyalakan api unggun. Tempat ini biasa disebut dengan puncak kosakora. Anda bisa melihat Pantai Siung secara utuh dan menakjubkan dari ketinggian tebing ini.
   
Ditambah lagi dengan berdirinya rumah panggung yang terbuat dari kayu yang berada tak jauh dari ground camp bisa digunakan untuk base camp atau bermalam bagi Anda yang tidak membawa tenda. Rumah kayu ini bisa digunakan untuk 15 orang. Namun tempat ini tidak digunakan secara gratis, Anda bisa menyewanya dari warga setempat untuk bermalam sambil menikmati suasana malam di Pantai Siung ini.

Suasana mulai sepi saat malam mulai tiba. Jika Anda beruntung, sekelompok kera berekor panjang akan terlihat di malam hari untuk turun dari puncak tebing menuju pantai. Habitat dari kera ini mulai langka namun masih bisa kita lihat di tempat ini pada malam hari. Mungkin inilah alasan mengapa bentuk batu karang tersebut berbentuk gigi kera dan bukan gigi dari binatang lain karena keberadaan kera tersebut.

Lokasi

Pantai Siung berada di Dusun Wates, Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul, DIY. Sangat mudah untuk menemukan lokasi tersebut. Banyak petunjuk arah yang di pasang di jalan – jalan untuk memudahkan para wisatawan atau bertanya kepada warga sekitarpun masih diperlukan.

Akses

Disarankan untuk menuju ke lokasi pantai ini lebih mudah menggunakan kendaraan pribadi. Entah roda dua maupun roda empat. Jalur yang bisa dilewati adalah Jogjakarta – Wonosari – Tepus – Purwodadi – Siung.

Namun jka Anda memang terpaksa harus menggunakan angkutan umum : Mulai dari Giwangan silakan mencari bus jurusan Jogja – Wonosari, setibanya di Wonosari ganti angkutan jalur Wonosari – Tepus. Dan dari terminal Tepus hanya satu akses yang bisa Anda gunakan yaitu jasa ojek sewaan.

Harga Tiket

Untuk memasuki Pantai Siung, Anda cukup membayar tiket seharga Rp 3000 dan untuk biaya parkir sepeda motor sebesar Rp 2.000 (2014)

Fasilitas

Fasilitas yang ada di Pantai Siung masih standar seperti tempat wisata lain-lainnya, seperti : lahan parker yang luas, toilet umum, serta warung makan yang banyak menjajakan minuman dan makanan. Ada pula warung makan yang menyediakan berbagai menu olahan ikan laut. Jadi para pengunjung dijamin tidak perlu khawatir kalau merasa lapar. Dari harga pun bervariasi tergantung menu yang Anda pilih.

Ada satu kekurangan dari pantai ini, yaitu belum tersedianya tempat penginapan. Namun ada sebuah pondok pemanjat yang dibangun seperti rumah panggung yang bisa menampung 12 – 15 orang bisa digunakan apabila dalam keadaan darurat. Sebaiknya bila Anda memang berniat ingin bermalam di pantai ini dan ingin merasakan suasana yang menyatu dengan alam, bisa membawa tenda untuk berkemah di camping ground yang terletak di balik tebing karang.

Pantai Siung di Gunungkidul ini sangat cocok sekali untuk dijadikan paket wisata Anda di Jogja apalagi bagi yangn gemar berpetualang khususnya panjat tebing.


Berkaitan dengan Wisata Jogjakarta Pantai Siung, Surganya Panjat Tebing :

Share on :
Comments
0 Comments

Posting Komentar