• Home
  • Sitemap
  • Pasang Iklan

Wisata Jogjakarta Museum Sisa Hartaku, Museum Unik dan Aneh

  
Pernahkah Anda membayangkan memiliki rumah di lereng gunung yang masih aktif?, di Gunung Merapi misalnya yang berada di Sleman, Yogyakarta. Cukup dilematis juga, hal ini disebabkan leeng gunung Merapi merupakan kawasan subur yang bisa memberikan penghidupan bagi masyarakat. Namun, di lain sisi bahaya juga siap mengancam. Gunung Merapi dikenal dengan letusan yang berulang-ulang setiap 4 tahun sekali. Jejak-jejak peninggalan selalu disasakan oleh erupsi yang terjadi di Gunung Merapi. 

Maka tidak heran juga, kalau tempat yang terkena erupsi banyak mendatangkan orang-orang dari luar kota yang ingin menyaksikan secara langsung. Dan karena situasi seperti inilah biasanya dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar. Keuntungan akan mendatangi mereka karena kekreatifitasannya. Lokasi yang awalnya mengerikan namun bisa disulap menjadi tempat wisata. Ada masyarakat yang sengaja membuka warung kecil-kecilan untuk menjual makanan dan minuman, ada juga yang menjual aneka macam souvenir khas merapi dan ada yang menyediakan sarana transportasi seperti jasa ojek, motor trail bahkan jeep.
Wisata yang Unik Tapi Aneh

Ada sebuah rumah warga setempat disulap menjadi sebuah museum akibat dari keganasan wedus gembel dan lahar panas Merapi. Di tempat ini, aneka peninggalan sisa keganasan erupsi merapi dipajang dan dipamerkan kepada para pengunjung. Hal ini bertujuan untuk mengingat kembali kejadian-kejadian tragis Erupsi Merapi.

Dari sekian banyaknya kekreatifitasan masyarakat, ada tempat yang begitu menarik perhatian dan wajib dikunjungi. Tempat tersebut dikenal dengan Museum Sisa Hartaku. Area rumah tersebut milik mbah Wati, seorang warga berumur 65 tahun yang hancur lebur akibat keganasan lahar panas dan wedus gembel pada tahun 2010 silam. Namun, kesedihan kehilangan segalanya terus tidak mematahkan semangatnya. 
Sehingga muncullah ide untuk merubah rumahnya menjadi sebuah harta yang berharga.

Dan hasilnya berupa museum yang unik namun aneh. Bingungkan? Melalui kreatifitasan mbah wati yang menyulap sisa-sisa erupsi menjadi sebuah tempat yang bisa ditunjukkan kepada para pengunjung bahwa inilah efek dari erupsi Merapi. Semua yang dipajang dan ditata sedemikian rupa benar-benar murni tanpa editan sama sekali. Pengunjung bisa mengelilingi rumah tersebut dan melihat sendiri dengan mata kepala mereka berbagai jenis peninggalan yang masih berbentuk di rumah yang berada di pinggir jalan tersebut. 

Yang benar-benar menarik perhatian yaitu ternyata rumah sederhana tersebut satu-satunya rumah yang ada di lokasi tersebut. Dan mbah Wati pun dengan begitu setianya untuk bertempat tinggal di rumah tersebut sekalian menjaga sisa –sisa dari hartanya. Dan rumah penduduk yang lainnya juga sudah direlokasi. Di bagian depan rumah juga dibuat sebuah gapura kecil yang bertuliskan “Museum Sisa Hartaku”. Sarana yang bisa Anda gunakan untuk berkeliling yaitu jeep atau motor trail.
   
  

Dulunya, mbah Wati mrmpunysi 4 ekor sapi, yang kemudian mati akibat terkena lahar panas. Kerangka-kerangka dari sapi-sapi tersebut dipasang di depan rumah, baik yang utuh ataupun yang sudah terpisah-pisah menjadi beberapa bagian. Beliau menyusun dengan rapi dan apik semua tulang belulang yang masih tersisa. Sedikit lebih dalam kita masuk ada kerangka motor. Disandingkan dengan kerangka sapi-sapi tersebut, kerangka motor ini didisplay sedikit lebih tinggi.
  

12.04.42 kisaran angka yang terdapat pada sebuah jam dinding yang terpajang di salah satu dinding rumah. Angka tersebut adalah saksi sejarah datangnya bencana di rumah mbah Wati. Jam dinding yang telah meleleh bersama jarum-jarumnya menjadi salah satu penanda yang tak ternilai harganya. Sebuah jam dinding telah menadi saksi, pengingat dan penanda yang tidak mungkin bisa dibantah oleh logika manusia.
  


Masih banyak lagi sisa-sisa peninggalan yang bisa Anda lihat. Seperti perabotan rumah tangga yang lusuh tertata rapi dipajangan. Barisan botol-botol yang tertata rapi. Uniknya, botol-botol tersebut sama sekali tidak ada yang pecah, melainkan meliuk menjadi tak beraturan. Ada juga peninggalan yang berupa gamelan yang sudah rusak namun masih bisa dilihat bentuknya.
   

Mungkin hasil kreatifitas keluarga mbah Wati ini tidak hanya untuk dinikmati tapi juga bisa menjadi tempat untuk penelitian sekolah dan para mahasiswa. Sebuah apresiasi bisa juga diberikan kepada mbah Wati. Karena ide beliau, kita sadar bahwa tempat wisata tidak hanya identik dengan bersenang-senang, namun banyak pelajaran yang bisa kita tiru dan ambil dari sini. Anak-anak sekolah pun juga bisa mempelajari tentang Merapi, efek erupsi, dan masih banyak lagi.

Tertarikkah Anda? Obati rasa penasaran Anda denganberkunjung ke Museum Sisa Hartaku. Diingatkan juga, setelah puas berkeliling menyaksikan keajaiban fenomena alam peninggalan erupsi Merapi, sumbangkan sedikit harta Anda ke kotak amal yang telah disediakan. Kotak tersebut diletakkan dekat tiang teras rumah.


Berkaitan dengan Wisata Jogjakarta Museum Sisa Hartaku, Museum Unik dan Aneh:

Share on :
Comments
0 Comments

Posting Komentar