Wisata Jogjakarta Pantai Parangkusumo, dari namanya memang terdengar sedikit aneh. Namun bagi Anda yang baru mendengar nama pantai ini, mungkin beranggapan biasa-biasa saja. Pantai ini sangat kental dengan kekuatan mistis di dalamnya. Hal ini terbukti dengan sebuah sejarah yang konon menceritakan bahwa pantai inilah yang menjadi saksi biksu tentang pertemuan diantara Raja Mataram Pertama dengan Penguasa Laut Selatan.
Berakibat juga di Keraton Bale Sokodhomas tempat Ratu Laut Selatan berkuasa menjadi huru-hara yang membuat Ratu Selatan harus menampakkan diri ke permukaan dan berbicara dengan panembahan Senopati. Mereka melakukan negoisasi saat bertemu. Panembahan Senopati yang duduk di sebuah batu dengan ukuran cukup besar di sebelah utara sedangkan Ratu Laut Selatan duduk di sebuah batu yang lebih kecil di bagian selatan di Puri Cepuri.
Jangan heran ya setibanya di kawasan pantai namun suasananya ramai dengan pengunjung dari pagi bahkan sampai malam hari. Hal ini dikarenakan pantai ini sebagai tempat ziarah pantai. Pesona alam yang begitu khas dan ombak-ombaknya yang besar senantiasa ditawarkan di tempat ini. Banyak pengunjung yang asyik menikmati permainan air dan pasir dan berkejar-kejaran dengan ombak yang menjauh. Di samping itu, banyak bukit-bukit yang hijau dan juga tebing yang berwarna putih siap menemani kunjungan Anda.
Berwisata di sini termasuk wisata hemat juga lho. Karena sekali Anda berkunjung dua pantai sekaligus bisa Anda kunjungi. Pantai Parangtritis siap menyambut Anda apabila berjalan kearah timur. Memang letak Parangtritis masih berada satu kawasan dengan Pantai Parangkusumo. Untuk menuju ke sana bisa berjalan kaki atau menaiki dokar atau kerata kuda dengan membayar Rp 20.000 saja.
Pantai Parangkusumo memang berbeda dengan Pantai Parangtritis. Di Pantai Parangkusumo memang dikhususkan sebagai pantai untuk menyelenggarakan upacara adat. Adanya Batu Cinta di Puri Cepuri dan masyrakat sangat mempercayainya sebagai tempat duduk Panembahan Senopati di batu besar dan Ratu selatan yang menduduki di batu yang lebih kecil. Tempat berpagar beton dan bercat putih ini akan senantiasa dibuka sewaktu-waktu apabila digunakan untuk menggelar upacara adat Labuhan Alit Parangkusumo.
Banyak orang percaya jika keinginannya akan terkabul bila berdo’a di depan Batu Cinta. Kepercayaan itu muncul dikarenakan pada masa Panembahan Senopati semua permohonannya untuk menjadi raja yang bijaksana dan bisa melindungi semua rakyatnya pun dapat terwujud. Meskipun hanya mitos, untuk sekedar pengetahuan saja Anda bisa datang mengunjungi Puri Cepuri sekedar melihat-lihat kawasan tersebut dan melihat dimana dua batu besar berjejer yang saling berhadapan.
Sebagai tempat ziarah, maka tempat ini beraroma wangi kembang setaman dan bau kemenyan bisa terhirup oleh hidung Anda juga. Atau anda bisa menikmati suasana pantai saja sambil berfoto ria dan menyambut ombak yang bergantian jika Anda tidak betah dengan aroma bau tersebut. Selamat menikmati dan selamat berlibur.
Kalau dengan Laut Selatan pasti sduah sering Anda dengar kan? Kisah ini berawal dari pertapaan dari Panembahan Senopati atau yang disebut dengan tapa ngeli. Tapa ngeli ini dilakukannya agar mendapat penyelesaian di setiap masalah di Keraton dan meminta keselamatan bagi masyarakat yang dipimpinnya dari bencana.
Karena kekhusyukan dari beliau hingga pada suatu ketika terjadilah badai dahsyat di tempat dimana beliau bertapa, pohon-pohon berterbangan tercabut dari akar-akarnya serta ikan-ikan terlempar ke darat dan air laut pun mendidih karena aura yang terpancar dari Panembahan Senopati yang begitu dahsyat.
Berakibat juga di Keraton Bale Sokodhomas tempat Ratu Laut Selatan berkuasa menjadi huru-hara yang membuat Ratu Selatan harus menampakkan diri ke permukaan dan berbicara dengan panembahan Senopati. Mereka melakukan negoisasi saat bertemu. Panembahan Senopati yang duduk di sebuah batu dengan ukuran cukup besar di sebelah utara sedangkan Ratu Laut Selatan duduk di sebuah batu yang lebih kecil di bagian selatan di Puri Cepuri.
Sampai sekarang batu-batu tersebut dikenal dengan nama Batu Cinta. Setelah saling berhadapan, Panembahan Senopati pun memulai pembicaraan dengan menjelaskan maksudnya. Ia bermaksud untuk menjadi seorang raja yang dapat memimpin Kerajaan Mataram dengan bijaksana dan ingin meminta bantuan Ratu Laut Selatan agar mengabulkannya.
Belum lama bertatap muka ternyata Ratu Laut Selatan kepincut atau tertarik dengan Panembahan Senopati dan sanggup meuwujudkan permintaan dari sang raja. Akan tetapi, Ratu Laut selatan tidak langsung mengiyakan, ia mengajukan syarat kepada sang Raja. Yaitu Raja Mataram dan seluruh keturunannya harus mau menjadi suami dari Ratu Laut Selatan serta wajib melakukan ritual di setiap tanggal 30 Rajab pada kalender Jawa.
Belum lama bertatap muka ternyata Ratu Laut Selatan kepincut atau tertarik dengan Panembahan Senopati dan sanggup meuwujudkan permintaan dari sang raja. Akan tetapi, Ratu Laut selatan tidak langsung mengiyakan, ia mengajukan syarat kepada sang Raja. Yaitu Raja Mataram dan seluruh keturunannya harus mau menjadi suami dari Ratu Laut Selatan serta wajib melakukan ritual di setiap tanggal 30 Rajab pada kalender Jawa.
Panembahan Senopati pun menyutujui permintaan Ratu dengan persyaratan mereka tidak akan menghasilkan anak di perkawinan tersebut. Maka dari itu, pada tanggal tersebut, Keraton Jogjakarta pasti menggelar upacara adat Labuhan Alit Parangkusumo. Barang-barang yang Sultan yang berupa pakaian, rambut, dan kuku yang dipotong selama setahun dilarung ke Pantai Parangkusumo dilengkapi juga dengan uba rampe lainnya.
Dan mengapa nama yang disematkan adalah Parangkusumo. Jika diartikan dalam bahasa Jawa, parang berarti karang sedangkan kusumo berarti jiwa, aura atau ruh. Dari sinilah awal pemberian nama Parangkusumo. Masyarakat Jogjakarta pada umumnya masih mempercayai legenda tersebut sampai sekarang. Kerja sama antara Ratu Laut Selatan dan Panembahan Senopati untuk menjaga dan melindungi Keraton beserta masyarakatnya juga dari segala macam bencana berawal dari pantai ini.
Dan mengapa nama yang disematkan adalah Parangkusumo. Jika diartikan dalam bahasa Jawa, parang berarti karang sedangkan kusumo berarti jiwa, aura atau ruh. Dari sinilah awal pemberian nama Parangkusumo. Masyarakat Jogjakarta pada umumnya masih mempercayai legenda tersebut sampai sekarang. Kerja sama antara Ratu Laut Selatan dan Panembahan Senopati untuk menjaga dan melindungi Keraton beserta masyarakatnya juga dari segala macam bencana berawal dari pantai ini.
Jadi bagi Anda yang berasal dari luar kota akan Semakin tahu betapa pentingnya Pantai Parangkusumo ini untuk Keraton Jogjakarta.Pantai Parangkusumo terletak di sebelah barat Pantai Parangtritis, sama sekali tidak ada pembatas diantara kedua pantai tersebut. Lalu, bagaimana ya kita bisa melihat langsung Batu Cinta di Pantai Parangkusumo? Cukup mudah akses menuju ke sana, karena aspalnya yang lumayan mulus dan lebarnya jalan sehingga memudahkan Anda menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat di Pantai Parangkusumo.
Untuk menuju ke lokasi pantai, Anda cukup membayar biaya tiket sebesar Rp 3.000/ orang. Sari pintu masuk retribusi, Anda bisa ambil belok kearah kanan jika ingin langsung menuju ke Pantai Parangkusumo dan langsung menuju di Cepuri Parangkusumo. Kendaraan Anda bisa diparkir dengan tariff Rp 1.000 untuk roda dua dan Rp 2.000 untuk roda empat. Fasilitas yang disediakan di Pantai Parangkusumo antara lain kamar mandi, toilet, mushola, losmen, serta warung makan dan kios yang menawarkan berbagai souvenir.
Untuk menuju ke lokasi pantai, Anda cukup membayar biaya tiket sebesar Rp 3.000/ orang. Sari pintu masuk retribusi, Anda bisa ambil belok kearah kanan jika ingin langsung menuju ke Pantai Parangkusumo dan langsung menuju di Cepuri Parangkusumo. Kendaraan Anda bisa diparkir dengan tariff Rp 1.000 untuk roda dua dan Rp 2.000 untuk roda empat. Fasilitas yang disediakan di Pantai Parangkusumo antara lain kamar mandi, toilet, mushola, losmen, serta warung makan dan kios yang menawarkan berbagai souvenir.
Jangan heran ya setibanya di kawasan pantai namun suasananya ramai dengan pengunjung dari pagi bahkan sampai malam hari. Hal ini dikarenakan pantai ini sebagai tempat ziarah pantai. Pesona alam yang begitu khas dan ombak-ombaknya yang besar senantiasa ditawarkan di tempat ini. Banyak pengunjung yang asyik menikmati permainan air dan pasir dan berkejar-kejaran dengan ombak yang menjauh. Di samping itu, banyak bukit-bukit yang hijau dan juga tebing yang berwarna putih siap menemani kunjungan Anda.
Berwisata di sini termasuk wisata hemat juga lho. Karena sekali Anda berkunjung dua pantai sekaligus bisa Anda kunjungi. Pantai Parangtritis siap menyambut Anda apabila berjalan kearah timur. Memang letak Parangtritis masih berada satu kawasan dengan Pantai Parangkusumo. Untuk menuju ke sana bisa berjalan kaki atau menaiki dokar atau kerata kuda dengan membayar Rp 20.000 saja.
Pantai Parangkusumo memang berbeda dengan Pantai Parangtritis. Di Pantai Parangkusumo memang dikhususkan sebagai pantai untuk menyelenggarakan upacara adat. Adanya Batu Cinta di Puri Cepuri dan masyrakat sangat mempercayainya sebagai tempat duduk Panembahan Senopati di batu besar dan Ratu selatan yang menduduki di batu yang lebih kecil. Tempat berpagar beton dan bercat putih ini akan senantiasa dibuka sewaktu-waktu apabila digunakan untuk menggelar upacara adat Labuhan Alit Parangkusumo.
Banyak orang percaya jika keinginannya akan terkabul bila berdo’a di depan Batu Cinta. Kepercayaan itu muncul dikarenakan pada masa Panembahan Senopati semua permohonannya untuk menjadi raja yang bijaksana dan bisa melindungi semua rakyatnya pun dapat terwujud. Meskipun hanya mitos, untuk sekedar pengetahuan saja Anda bisa datang mengunjungi Puri Cepuri sekedar melihat-lihat kawasan tersebut dan melihat dimana dua batu besar berjejer yang saling berhadapan.
Sebagai tempat ziarah, maka tempat ini beraroma wangi kembang setaman dan bau kemenyan bisa terhirup oleh hidung Anda juga. Atau anda bisa menikmati suasana pantai saja sambil berfoto ria dan menyambut ombak yang bergantian jika Anda tidak betah dengan aroma bau tersebut. Selamat menikmati dan selamat berlibur.
Berkaitan dengan Wisata Jogjakarta Pantai Parangkusumo:
Kamu lagi baca Artikel
Wisata Jogjakarta Pantai Parangkusumo dan Kamu bisa menemukan postingan Wisata Jogjakarta Pantai Parangkusumo ini dengan URL https://infokuh.blogspot.com/2016/03/wisata-jogjakarta-pantai-parangkusumo.html, Anda boleh share, jika Artikel Wisata Jogjakarta Pantai Parangkusumo ini bermanfaat, Namun jangan lupa Link Wisata Jogjakarta Pantai Parangkusumo sebagai Sumbernya.
Rating Artikel : 5 ★★★★★ - Jumlah Voting : 5758 Orang